Pemerintahan
Pemudik Melonjak, Puskesmas se Bangkalan Siapkan Ruang Isolasi
Memontum Bangkalan – Puluhan bis dari Jakarta mulai berdatangan sejak sabtu kemarin,(28/3/2020). Ribuan pemudik berbondong-bondong pulang ke Madura dan tersebar di berbagai wilayah termasuk Bangkalan. Untuk mengantisipasi adanya paparan virus Corona, tiap puskesmas melayani pemeriksaan dan juga disediakan kamar isolasi.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan, H. Sudiyo. Ia mengatakan, saat ini sedang mempersiapkan ruang isolasi di masing-masing puskesmas dan rumah sakit swasta.
“Dimulai minggu lalu sudah ada beberapa yang siap. Untuk puskesmas minimal 1 ruang isolasi dengan dua tempat tidur,” ujarnya. (30/3/2020).
Meski puskesmas menyediakan ruang isolasi, namun standar kamar isolasi berbeda dengan ruang isolasi di rumah sakit. Pasalnya, untuk ruang isolasi di puskesmas digunakan bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP).
“Karena lonjakan pemudik sampai hari ini tinggi. Bahkan untuk ODR hampir mencapai 4 ribu lebih. Maka untuk antisipasi adanya ODP yang harus dirawat bisa ke puskesmas,” lanjutnya.
Tak hanya menyiapkan kamar isolasi, rabu esok (1/4/2020) pihaknya akan melakukan pelatihan penanganan Corona bagi dokter dan perawat yang ada di puskesmas.
“Akan kami latih juga bagi tenaga medisnya. Semua sudah siap, namun APD kita masih minim dan akan kita maksimalkan dengan alat yang ada,” ungkapnya
Sementara itu, ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Nur Hasan mengatakan ribuan orang masuk ke Bangkalan . Data terbaru, sebanyak 600 orang pemudik masuk ke kecamatan galis. Ia menghimbau, untuk seluruh masyarakat datang ke puskesmas untuk memeriksakan diri.
“Pada pemudik kan datang dari berbagai tempat baik tempat yang terinfeksi maupun tidak. Untuk mensterilkan itu, selain ada petugas di terminal, namun pemudik harus juga datang ke puskesmas memeriksakan diri,” tegasnya.
Ia berharap, masyarakat dengan aktif datang ke puskesmas untuk mengecek kondisi tubuhnya. Hal itu diperlukan agar mengetahui kondisi masing-masing pemudik dan juga tidak menjadi kontainer virus asal cina tersebut.
“Harus pro aktif. Mari aware memeriksakan diri demi keselamatan bersama,” imbuhnya. (Isn/nhs/yan)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Ibu Satu Anak Diperkosa 7 Berandal, Digilir 4 Jam Tanpa Henti
- Berita5 tahun
Hasil Rapid Tes Positif Belum Tentu Terinfeksi Corona, Bisa Virus Lain
- Hukum & Kriminal4 tahun
Sempat Mau Bunuh Diri, Korban Perkosaan 7 Pemuda Didampingi Psikolog
- Hukum & Kriminal4 tahun
Tragis, Korban Perkosaan Bangkalan Tewas Bunuh Diri
- Berita5 tahun
Lakukan Pelanggaran Berat, Murid SMP Kelas 3 Dikeluarkan H-2 Bulan Pelaksanaan UNBK, Nur Hasan Ketua Komisi D DPRD Bangkalan: Perlu Ada Psikolog Anak
- Pemerintahan5 tahun
Surabaya Terapkan PSBB, Suramadu Arah Surabaya Ditutup
- Pemerintahan5 tahun
Dana Bansos Diduga Direkayasa, Dewan Tantang Dinsos Bangkalan Buka Data Penerima Bantuan
- Pemerintahan5 tahun
Hasil Swab Negatif, Mahmudi Sebut Alat Rapid di Bangkalan ‘Edan’