Hukum & Kriminal
Selidiki Kasus Penembakan yang Meregut Nyawa Warga Sepulu, Polisi Masih Tutupi Identitas Eksekutor

Memontum Bangkalan – Penyidikan kasus penembakan yang menimpa NH (31) warga Kecamatan Sepulu-Bakalan, terus didalami Polres Bakalan. Sampai-sampai, hingga saat ini polisi masih belum mengurai alias menutupi siapa satu dari dua tersangka yang sudah berhasil ditangkap, bertindak sebagai eksekutor dari penembakan yang merenggut nyawa NH.
Sebagaimana diketahui, polisi telah berhasil meringkus dua pelaku lain yang terlibat aksi tersebut. Mereka adalah SF (20) dan MD (21), keduanya warga Desa Katol Barat, Kecamatan Kokop. Keduanya ditangkap, karena diduga terlibat aksi penembakan pada 28 Maret lalu.
Baca juga:
- Kasus Angkut Rokok Ilegal Dilimpahkan Kejaksaan Bangkalan, Bea Cukai Pamekasan Kembalikan Truk
- Bus Calon Jamaah Haji Pamekasan Alami Kecelakaan di Bangkalan
- Berkedok Lowongan Kerja, Pria Asal Bangkalan Diringkus Polres Pamekasan
- Polresta Malang Kota Kirim 80 Personel untuk Perkuat Pengamanan Pilkades Serentak di Bangkalan
- KPK Geledah Kantor Pemkab Bangkalan dan Rumdin Bupati
Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Sigit Nurwiyo Dwiyugo, mengatakan bahwa aksi penembakan itu dipicu adanya informasi pencurian sepeda motor yang dilakukan oleh NH atau korban. Sehingga, sang pemilik motor yang identitasnya juga belum diuraikan petugas, mengajak salah satu remaja yang ditangkap tersebut, untuk melakukan pengejaran terhadap NH.
“Jadi, pemilik motor dan terduga pelaku penembakan yang kami amankan, namun bukan eksekutor,” ungkapnya singkat.
NH sendiri menjadi sasaran tuduhan pelaku pencurian, karena korban merupakan residivis kasus pencurian motor, yang sudah dua kali masuk penjara. Sehingga, tudingan yang mengarah kepada pelaku Curanmor, kerap dituduhkan kepada NH.
Kasatreskrim menambahkan, pelaku penembakan yang mengakibatkan korbannya tidak bernyawa, menggunakan senjata api jenis Revolver dengan kaliber 38. NH sendiri, mati seketika dengan satu kali tembakan.
“Kami pastikan, untuk penembakan itu dilakukan oleh warga sipil,” ujarnya, seraya enggan mengurai, siapa eksekutornya.
Saat ini, tambahnya, polisi sedang mendalami senjata api dan proyektil peluru yang digunakan. Bahkan, beberapa saksi sudah dihadirkan untuk diminta keterangan. Meski begitu, hingga saat ini eksekutor belum diamankan oleh petugas.
“Untuk inisialnya, belum bisa kami sampaikan. Karena kami masih dalami kasus tersebut. Kami juga belum mengetahui senjata tersebut milik siapa,” imbuhnya. (lia/sit)

-
Hukum & Kriminal3 tahun
Ibu Satu Anak Diperkosa 7 Berandal, Digilir 4 Jam Tanpa Henti
-
Berita4 tahun
Hasil Rapid Tes Positif Belum Tentu Terinfeksi Corona, Bisa Virus Lain
-
Hukum & Kriminal3 tahun
Sempat Mau Bunuh Diri, Korban Perkosaan 7 Pemuda Didampingi Psikolog
-
Hukum & Kriminal3 tahun
Tragis, Korban Perkosaan Bangkalan Tewas Bunuh Diri
-
Berita4 tahun
Lakukan Pelanggaran Berat, Murid SMP Kelas 3 Dikeluarkan H-2 Bulan Pelaksanaan UNBK, Nur Hasan Ketua Komisi D DPRD Bangkalan: Perlu Ada Psikolog Anak
-
Pemerintahan4 tahun
Surabaya Terapkan PSBB, Suramadu Arah Surabaya Ditutup
-
Pemerintahan4 tahun
Dana Bansos Diduga Direkayasa, Dewan Tantang Dinsos Bangkalan Buka Data Penerima Bantuan
-
Pemerintahan4 tahun
Hasil Swab Negatif, Mahmudi Sebut Alat Rapid di Bangkalan ‘Edan’