Pemerintahan
Pemkab Bangkalan Belum Miliki Solusi Melemahnya Ekonomi Akibat Corona
Memontum Bangkalan – Merebaknya bencana penyebaran virus Corona yang terjadi beberapa waktu terahir cukup memberikan dampak bagi masyarakat. Dampak yang sangat terasa yakni melemahnya perekonomian terutama bagi masyarakat kelas bawah. Meski begitu, hingga kini Pemkab Bangkalan belum melakukan pembahasan apapun terkait solusi dari melemahnya ekonomi masyarakat.
Saat ini, Pemkab Bangkalan hanya aktif melakukan upaya pencegahan penyebaran virus asal cina tersebut. Terbaru, pemerintah memberlakukan sistem physical distancing dan mengharuskan masyarakat diam di rumah selama tak ada kepentingan yang harus dilakukan diluar rumah.
Namun hal itu tak berlaku bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sehari-hari bergantung pada pendapatan harian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan, ditengah merebaknya virus ini mereka harus berjuang mencari nafkah agar anggota keluarganya tak kelaparan.
Mina (40) misalnya, salah satu pedagang kaki lima yang berada di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) ini mengatakan, terpaksa harus tetap bekerja diluar rumah demi anak-anaknya. Ia dan suaminya menjual makanan dan minuman kemasan di halaman SGB sejak pagi hingga malam.
“Kalau kami dirumah, anak-anak mau makan apa. Sejak masyarakat dilarang untuk keluar rumah, omset kami menurun,” ucapnya, Selasa (31/3/2020).
Ia mengatakan, omset yang harusnya ia dapat berkisar Rp 400 sampai Rp 500 ribu, kini hanya ia dapatkan Rp 100 ribu. Itupun, hanya 30 persen laba bersih yang ia dapatkan. Sisanya kembali ia putar untuk modal.
“Bersih biasanya saya bawa pulang 30 ribu. Ya gak cukup, tapi ya mau gimana lagi. Adanya hanya itu, ya di cukup-cukupkan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron mengaku terus melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi. Saat ini pihaknya fokus hanya untuk melakukan pencegahan penyebaran corona dan belum membentuk rancangan solusi bagi masyarakat kelas bawah.
“Koordinasi dengan provinsi terus kami lakukan dan kami tindaklanjuti sesuai arahan gubernur. Yang terpenting saat ini kita lakukan upaya pencegahan, ketika virus ini berlalu maka ekonomi akan membaik secara perlahan,” ujarnya.
Meski begitu ia mengaku prihatin dengan kondisi perekonomian masyarakat yang sehari-hari bergantung pada pendapatan harian. Namun, ia mengaku hal itu masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) seluruh pemerintah.
“Ya itu masih menjadi PR pemerintah terutama pemerintah pusat,” imbuhnya.
Ia mengatakan, hingga kini belum ada pembahasan khusus untuk hal tersebut. Kini pihaknya fokus melakukan pencegahan agar tak ada masyarakat yang terpapar virus itu. (Isn/nhs/yan)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Ibu Satu Anak Diperkosa 7 Berandal, Digilir 4 Jam Tanpa Henti
- Berita5 tahun
Hasil Rapid Tes Positif Belum Tentu Terinfeksi Corona, Bisa Virus Lain
- Hukum & Kriminal4 tahun
Sempat Mau Bunuh Diri, Korban Perkosaan 7 Pemuda Didampingi Psikolog
- Hukum & Kriminal4 tahun
Tragis, Korban Perkosaan Bangkalan Tewas Bunuh Diri
- Berita5 tahun
Lakukan Pelanggaran Berat, Murid SMP Kelas 3 Dikeluarkan H-2 Bulan Pelaksanaan UNBK, Nur Hasan Ketua Komisi D DPRD Bangkalan: Perlu Ada Psikolog Anak
- Pemerintahan5 tahun
Surabaya Terapkan PSBB, Suramadu Arah Surabaya Ditutup
- Pemerintahan5 tahun
Dana Bansos Diduga Direkayasa, Dewan Tantang Dinsos Bangkalan Buka Data Penerima Bantuan
- Pemerintahan5 tahun
Hasil Swab Negatif, Mahmudi Sebut Alat Rapid di Bangkalan ‘Edan’