Pemerintahan
Langganan Banjir, BPBD Bangkalan Pasang Alat Deteksi Banjir Seharga Rp 230 Juta
Memontum Bangkalan – Early Warning System (EWS) merupakan alat pendeteksi banjir yang dihibahkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Alat seharga Rp 230 juta ini di pasang di daerah langganan banjir yakni di Kecamatan Arosbaya agar pada musim hujan nanti banjir dapat terdeteksi.
Alat ini memiliki fungsi menghitung volume air dan pada batas tertentu akan mengirimkan sinyal pertanda akan banjir. Dari sinyal ini maka suara dan sirine dari alat yang dihubungkan akan berbunyi dan warga dapat melakukan evakuasi dini.
Cara kerja alat ini yakni dengan memasang satu alat di tepi sungai dan memasang satu alat di balai desa. Alat di tepi sungai tersebut dilengkapi dengan alat yang dapat menghitung curah hujan, sehingga dari curah hujan tersebut dapat diprediksi terjadinya banjir.
Suara dan bunyi sirine yang dikeluarkan dari alat ini juga berbeda di tiap tingkatnya. Mulai dari tahap waspada, siaga dan awas. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui, air hujan yang turun akan berpotensi banjir atau tidak.
“Harapannya dengan alat ini masyarakat dapat bersiap saat hujan datang. Sehingga ketika sirine menandakan akan banjir, masyarakat dapat evakuasi mandiri sembari menunggu bantuan dari kabupaten datang,” ucap Kepala BPBD Rizal Moris, Kamis (12/9/2019).
BPBD juga telah menyiapkan 21 satgas tanggap bencana yang terdiri dari warga sekitar. Tujuannya, ketika banjir datang warga dapat segera diberikan bantuan sebelum tim BPBD tiba di lokasi banjir.
“Untuk evakuasi awal kita juga bentuk satgas yang terdiri dari masyarakat sekitar yang kita latih untuk evakuasi siaga banjir,” tambahnya.
Saat ini, Bangkalan baru memiliki satu alat tersebut dan telah di pasang di Arosbaya. BPBD mengaku, akan segera mengajukan bantuan alat tersebut untuk beberapa kecamatan terdampak banjir agar seluruhnya mendeteksi banjir tersebut. (ist/nhs/yan)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Ibu Satu Anak Diperkosa 7 Berandal, Digilir 4 Jam Tanpa Henti
- Berita5 tahun
Hasil Rapid Tes Positif Belum Tentu Terinfeksi Corona, Bisa Virus Lain
- Hukum & Kriminal4 tahun
Sempat Mau Bunuh Diri, Korban Perkosaan 7 Pemuda Didampingi Psikolog
- Hukum & Kriminal4 tahun
Tragis, Korban Perkosaan Bangkalan Tewas Bunuh Diri
- Berita5 tahun
Lakukan Pelanggaran Berat, Murid SMP Kelas 3 Dikeluarkan H-2 Bulan Pelaksanaan UNBK, Nur Hasan Ketua Komisi D DPRD Bangkalan: Perlu Ada Psikolog Anak
- Pemerintahan5 tahun
Surabaya Terapkan PSBB, Suramadu Arah Surabaya Ditutup
- Pemerintahan5 tahun
Dana Bansos Diduga Direkayasa, Dewan Tantang Dinsos Bangkalan Buka Data Penerima Bantuan
- Pemerintahan5 tahun
Hasil Swab Negatif, Mahmudi Sebut Alat Rapid di Bangkalan ‘Edan’