Pemerintahan
BPJS Kesehatan Tepis Kabar Kenaikan Premi
Memontum Bangkalan – Kabar kenaikan premi bulanan keikutsertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan mulai beredar luas. Namun, BPJS Kesehatan Madura menepis kabar tersebut.
Staf Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Cabang Pamekasan, Tegar Wira Pambudi tak membenarkan adanya kabar tersebut. Bahkan, pihaknya tak menerima petunjuk langsung dari pemerintah pusat.
“Tak ada surat resmi untuk kenaikan premi dari pusat. Dan dengan tegas kami tidak membenarkan adanya kenaikan tersebut ,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Dikatakan, perubahan premi ditentukan oleh pemerintah pusat. Bahkan, BPJS tak dilibatkan dalam penetuan tarif tersebut. Hanya saja, jika ada perubahan besaran premi, pemerintah pusat akan menginformasikan hal tersebut pada setiap cabang BPJS di seluruh Indonesia melalui surat resmi yang dikeluarkan.
“Penentu besaran premi wewenangnya pemerintah pusat. Kami hanya menerima, dan jika ada perubahan kami pasti dapat surat resmi. Tapi sejauh ini, tidak ada kabar maupun surat tertulis,” terangnya.
Sebelumnya, tersiar informasi dari beberapa surat kabar yang menyatakan premi BPJS mengalami kenaikan. Bahkan, kenaikan tersebut terbilang signifikan dan membuat sebagian masyarakat resah. (isn/nhs/yan)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Ibu Satu Anak Diperkosa 7 Berandal, Digilir 4 Jam Tanpa Henti
- Berita5 tahun
Hasil Rapid Tes Positif Belum Tentu Terinfeksi Corona, Bisa Virus Lain
- Hukum & Kriminal4 tahun
Sempat Mau Bunuh Diri, Korban Perkosaan 7 Pemuda Didampingi Psikolog
- Hukum & Kriminal4 tahun
Tragis, Korban Perkosaan Bangkalan Tewas Bunuh Diri
- Berita5 tahun
Lakukan Pelanggaran Berat, Murid SMP Kelas 3 Dikeluarkan H-2 Bulan Pelaksanaan UNBK, Nur Hasan Ketua Komisi D DPRD Bangkalan: Perlu Ada Psikolog Anak
- Pemerintahan5 tahun
Surabaya Terapkan PSBB, Suramadu Arah Surabaya Ditutup
- Pemerintahan5 tahun
Dana Bansos Diduga Direkayasa, Dewan Tantang Dinsos Bangkalan Buka Data Penerima Bantuan
- Pemerintahan5 tahun
Hasil Swab Negatif, Mahmudi Sebut Alat Rapid di Bangkalan ‘Edan’