Pemerintahan
Atap Bolong, Camat Arosbaya Berharap Kantornya Dapat Rehab
Memontum Bangkalan – Kondisi kantor kecamatan Arosbaya saat ini sudah mengalami kerusakan. Beberapa bagian atap didalam ruangan terlihat jebol dan beberapa lainnya sudah mulai retak.
Menurut Mahrus, Camat Arosbaya mengatakan pihaknya telah mengajukan dua kali rehab namun belum mendapatkan hasil. Ia berharap, kantornya segera mendapatkan dana untuk rehab tersebut.
“Sudah dua tahun kami ajukan namun belum dapat, sekarang bisa dilihat bersama atap kantor kami hanya menunggu ambruk saja. Beberapa sudah bolong dan lainnya retak,” ucapnya.
Sementara itu, Komisi A yang saat itu melakukan sidak ke kantor kecamatan mengaku kantor kecamatan tersebut memang perlu perbaikan. Hal tersebut diperlukan agar pelayanan di kantor tersebut tidak terganggu.
“Ya sudah kita lihat, memang perlu perbaikan supaya para petugas juga nyaman untuk bekerja dan pelayanan tidak terganggu,” ungkap Agus Suwito salah satu anggota komisi A DPRD Bangkalan.
Pihaknya pun mengaku akan berusaha untuk memperjuangkan hal tersebut di rapat RAPBD. Meski begitu, ia tak bisa menjanjikan apakah nantinya akan mendapat rehab atau tidak.
“Kita akan coba usulkan di rapat anggaran. Semoga saja masih bisa, kita usahakan namun tidak bisa memastikan dapat atau tidak,” tambahnya. (Ist/nhs/yan)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Ibu Satu Anak Diperkosa 7 Berandal, Digilir 4 Jam Tanpa Henti
- Berita5 tahun
Hasil Rapid Tes Positif Belum Tentu Terinfeksi Corona, Bisa Virus Lain
- Hukum & Kriminal4 tahun
Sempat Mau Bunuh Diri, Korban Perkosaan 7 Pemuda Didampingi Psikolog
- Hukum & Kriminal4 tahun
Tragis, Korban Perkosaan Bangkalan Tewas Bunuh Diri
- Berita5 tahun
Lakukan Pelanggaran Berat, Murid SMP Kelas 3 Dikeluarkan H-2 Bulan Pelaksanaan UNBK, Nur Hasan Ketua Komisi D DPRD Bangkalan: Perlu Ada Psikolog Anak
- Pemerintahan5 tahun
Surabaya Terapkan PSBB, Suramadu Arah Surabaya Ditutup
- Pemerintahan5 tahun
Dana Bansos Diduga Direkayasa, Dewan Tantang Dinsos Bangkalan Buka Data Penerima Bantuan
- Pemerintahan5 tahun
Hasil Swab Negatif, Mahmudi Sebut Alat Rapid di Bangkalan ‘Edan’