Berita
Bantah Gaji Satpam RSUD Bangkalan Tak Sesuai, Wadir: Kita Sesuaikan dengan Honorer
Memontum Bangkalan – Isu minimnya gaji satpam di RSUD Bangkalan dibantah oleh Wakil Direktur RSUD Syamrabu, Dr Farhat Surya Ningrat. Orang nomor dua di RSUD Syamrabu tersebut mengaku sudah membayar honor satpam sesuai dengan gaji honorer yang berlaku di masyarakat.
Dr Farhat mengatakan, pihaknya memberikan gaji tersebut sesuai dengan masa kerja setiap pegawainya. Tak hanya itu, pihak rumah sakit juga merekrut tenaga satpam dari masyarakat sekitar rumah sakit.
“Kita gaji satpam sesuai dengan gaji tenaga honorer yang berlaku di Bangkalan. Memang setiap satpam tidak sama, sesuai dengan masa kerja. Kalau pegawai baru masak kita samakan dengan pegawai yang sudah 5 tahun,kan nanti ada kecemburuan sosial bagi yang sudah lebih lama,” tuturnya saat ditemui diruang kerjanya, Minggu (26/1/2020).
Tak hanya itu, ia mengatakan gaji untuk tenaga satpam yang diberikan tak hanya berupa gaji pokok. Namun juga diberikan tunjangan lain sesuai dengan peraturan di rumah sakit tersebut.
“Untuk hak tunjangan juga kita berikan. Jadi tenaga satpam di kami tidak hanya menerima gaji pokok saja namun tunjangan berbagai macam juga diberikan,” lanjutnya.
Meski telah memenuhi hak honor para pegawainya, ia akan kembali mengevaluasi standart gaji para satpam tersebut. Pihaknya akan mengkalkulasi dengan keuangan yang ada agar kesejahteraan satpam juga dapat ditingkatkan.
“Kami akan mengevaluasi, apakah dengan gaji yang ada sekarang sudah cukup atau seperti apa. Kita akan lihat kemampuan keuangan rumah sakit. Ya akan kita evaluasi dengan management,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Nur Hasan berharap PAD dan APBD untuk rumah sakit rujukan se Madura itu dapat lebih ditingkatkan. Ia mengaku, jika dua hal tersebut terpenuhi maka kesejahteraan pegawai dapat meningkat.
“Kami rasa untuk gaji sudah sesuai, namun jika memang ingin meningkatkan kesejahteraan pegawai bisa dimulai dengan peningkatan PADnya. Jika itu meningkat, tunjangannya juga pasti bertambah,” pungkasnya. (Isn/nhs/yan)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Ibu Satu Anak Diperkosa 7 Berandal, Digilir 4 Jam Tanpa Henti
- Berita5 tahun
Hasil Rapid Tes Positif Belum Tentu Terinfeksi Corona, Bisa Virus Lain
- Hukum & Kriminal4 tahun
Sempat Mau Bunuh Diri, Korban Perkosaan 7 Pemuda Didampingi Psikolog
- Hukum & Kriminal4 tahun
Tragis, Korban Perkosaan Bangkalan Tewas Bunuh Diri
- Berita5 tahun
Lakukan Pelanggaran Berat, Murid SMP Kelas 3 Dikeluarkan H-2 Bulan Pelaksanaan UNBK, Nur Hasan Ketua Komisi D DPRD Bangkalan: Perlu Ada Psikolog Anak
- Pemerintahan5 tahun
Surabaya Terapkan PSBB, Suramadu Arah Surabaya Ditutup
- Pemerintahan5 tahun
Dana Bansos Diduga Direkayasa, Dewan Tantang Dinsos Bangkalan Buka Data Penerima Bantuan
- Pemerintahan5 tahun
Hasil Swab Negatif, Mahmudi Sebut Alat Rapid di Bangkalan ‘Edan’