Pemerintahan
Dinkes Bangkalan dan Komisi D Tepis Penelantaran Pasien, Subaidi : Bukti Rekaman CCTV Dilayani
Memontum Bangkalan – Dugaan penelantaran pasien di media sosial facebook sempat viral dibagikan beberapa masyarakat. Namun, hal itu ditepis oleh dinkes dan komisi D dan menegaskan bahwa pasien dilayani dengan baik oleh petugas. Kepala dinas kesehatan Bangkalan, Sudiyo mengatakan unggahan tersebut mendiskreditkan pelayanan puskesmas. Ia menegaskan, pelayanan puskesmas telah dilakukan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.
“Tidak ada penelantaran pasien. Semua sudah dilayani sesuai SOP,” tegasnya.
Tak hanya itu, bahkan Yoyok sapaan akrab Sudiyo menjelaskan kronologi detail kejadian pada Jumat (12/6/2020) pukul 07.28 hingga 08.00 tersebut. Ia mengatakan, penanganan pasien dilakukan baik oleh petugas.
“Keluarga pasien datang ke loket namun tidak langsung daftar tapi ke UGD bertemu kerabatnya. Lalu keluar dari puskesmas dan datang lagi dengan pasien lewat pintu utama dan ke UGD. Petugas lalu mengarahkan keluarga pasien ke loket dan pasien di ruang tunggu poli gigi,” jelas Yoyok.
Dikatakan, beberapa waktu kemudian petugas UGD meminta pasien untuk masuk ke UGD agar diperiksa. Kemudian keluarga pasien kembali ke UGD dengan alasan tidak ada petugas loket, namun pihak UGD meminta untuk kembali mendaftar.
“Lalu keluarga pasien ini kembali ke loket dan memencet bel sebanyak dua kali. Petugas keluar dan melayani pendaftaran. Setelah itu, petugas loket bersama keluarga pasien ke UGD dan menjelaskan kalau pasien harus rawat inap namun ditolak. Akhirnya keluarga pasien dan pasien keluar dari puskesmas kamal,”ungkapnya.
Penyataan Sudiyo diperkuat oleh statement Subaidi anggota Komisi D DPRD Bangkalan yang telah melakukan sidak ke puskesmas Kamal. Bahkan, pihaknya menyaksikan langsung melalui rekaman cctv puskesmas tersebut.
“Tidak ada penelantaran pasien. Kami komisi D sudah sidak dan menyaksikan langsung rekaman cctv, pasien dilayani,” tuturnya.
Ia menambahkan akan segera memanggil kedua belah pihak agar informasi tersebut tidak tersebar keruh di masyarakat. “Secepatnya akan kami panggil pihak terkait agar tidak ada yang dirugikan dari permasalahan ini,” tutupnya. (isn/nhs/yan)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Ibu Satu Anak Diperkosa 7 Berandal, Digilir 4 Jam Tanpa Henti
- Berita5 tahun
Hasil Rapid Tes Positif Belum Tentu Terinfeksi Corona, Bisa Virus Lain
- Hukum & Kriminal4 tahun
Sempat Mau Bunuh Diri, Korban Perkosaan 7 Pemuda Didampingi Psikolog
- Hukum & Kriminal4 tahun
Tragis, Korban Perkosaan Bangkalan Tewas Bunuh Diri
- Berita5 tahun
Lakukan Pelanggaran Berat, Murid SMP Kelas 3 Dikeluarkan H-2 Bulan Pelaksanaan UNBK, Nur Hasan Ketua Komisi D DPRD Bangkalan: Perlu Ada Psikolog Anak
- Pemerintahan5 tahun
Surabaya Terapkan PSBB, Suramadu Arah Surabaya Ditutup
- Pemerintahan5 tahun
Dana Bansos Diduga Direkayasa, Dewan Tantang Dinsos Bangkalan Buka Data Penerima Bantuan
- Pemerintahan5 tahun
Hasil Swab Negatif, Mahmudi Sebut Alat Rapid di Bangkalan ‘Edan’