Berita
Dokter TKHI Isolasi Mandiri di Rumah Bangkalan, Tunggu Hasil PCR
Memontum Bangkalan – Salah satu dokter Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) asal Kecamatan Klampis kini harus melakukan isolasi diri. Sebab, ia baru saja melakukan kontak langsung dengan salah satu petugas TKHI yang telah terinformasi terpapar virus Corona.
Tak sendiri, ia bersama suaminya juga dilakukan pemeriksaan lanjutan guna mengetahui apakah keduanya terpapar virus itu atau tidak.
Hal itu disampaikan secara tertulis dalam press rilis dari humas gugus tugas Covid 19 yang disebarkan oleh Kepala Dinas Kominfo, Agus Sugianto Zein, (3/4/2020). Dalam data rilis tersebut dikatakan, dokter asal Klampis itu telah menjalani pemeriksaan rapid tes dan hasilnya positif.
“Petugas medis dari Klampis dilakukan rapid test dan hasilnya positif. Tetapi hasil rapid tes tidak memastikan yang bersangkutan positif corona, karena perlu dilakukan swab tenggorokan dengan metode PCR,” jelasnya.
Meski begitu, saat ini kondisi dokter tersebut dalam keadaan baik dan sehat. Sehingga, ia melakukan isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari, sekaligus menunggu hasil swab tenggorokan keluar.
“Ya karena dalam kondisi sehat, maka pasien bisa pulang namun harus melakukan isolasi mandiri dirumahnya,” lanjutnya.
Tak hanya dokter tersebut, dalam rilis juga memaparkan kondisi pasien asal Kecamatan Blega yang telah diisolasi sejak 27 maret lalu di RSUD Bangkalan. Setelah di lakukan pemeriksaan, hasil rontgen menyatakan pasien menderita TB dan Pneumonia,namun hasil swab dengan metode PCR belum keluar.
Setelah mengetahui hasil tersebut, pasien meminta pulang sebab kondisinya juga telah membaik. Namun, sehari kemudian hasil PCR menyatakan positif. Akhirnya pasien dijemput paksa dan kembali diisolasi.
Saat ini pihak RSUD Syamrabu telah mengirimkan sampel pasien tersebut ke laboratorium Litbangkes Jakarta. Hal itu dilakukan atas saran dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Kini, kondisi pasien membaik dan tidak menggunakan alat bantu pernafasan.
“Masih menunggu hasil dari Jakarta,”imbuhnya.
Sementara itu, meski pasien sudah berada di ruang isolasi, petugas juga melakukan pemeriksaan pada keluarganya. Sebab, ketika pasien pulang kerumah, ia berkontak langsung dengan beberapa anggota keluarganya.
Dokter Nunuk Kristiani, Direktur RSUD Syamrabu menjelaskan, petugas telah melakukan pemeriksaan. Dikatakan, pemeriksaan diprioritaskan pada seseorang yang berkontak langsung dengan pasien.
“Tentu (diperiksa,red) tapi prioritas yang terdekat kontak dengan penderita,” singkatnya. (isn/nhs/yan)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Ibu Satu Anak Diperkosa 7 Berandal, Digilir 4 Jam Tanpa Henti
- Berita5 tahun
Hasil Rapid Tes Positif Belum Tentu Terinfeksi Corona, Bisa Virus Lain
- Hukum & Kriminal4 tahun
Sempat Mau Bunuh Diri, Korban Perkosaan 7 Pemuda Didampingi Psikolog
- Hukum & Kriminal4 tahun
Tragis, Korban Perkosaan Bangkalan Tewas Bunuh Diri
- Berita5 tahun
Lakukan Pelanggaran Berat, Murid SMP Kelas 3 Dikeluarkan H-2 Bulan Pelaksanaan UNBK, Nur Hasan Ketua Komisi D DPRD Bangkalan: Perlu Ada Psikolog Anak
- Pemerintahan5 tahun
Surabaya Terapkan PSBB, Suramadu Arah Surabaya Ditutup
- Pemerintahan5 tahun
Dana Bansos Diduga Direkayasa, Dewan Tantang Dinsos Bangkalan Buka Data Penerima Bantuan
- Pemerintahan5 tahun
Hasil Swab Negatif, Mahmudi Sebut Alat Rapid di Bangkalan ‘Edan’