Hukum & Kriminal

Kasus Dilanjut, Pencemaran Nama Baik HMI Naik ke Tahap Penyidikan

Diterbitkan

-

Kasus Dilanjut, Pencemaran Nama Baik HMI Naik ke Tahap Penyidikan

Memontum Bangkalan – Kasus pencemaran nama baik Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dilakukan oleh Wakil Rektor III Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Agung Ali Fahmi berlanjut. Hari ini, (20/1/2020) kasus tersebut naik ke tahap penyidikan. Hal tersebut diungkap oleh kuasa hukum pelapor yakni Arif Sulaiman. Ia mengatakan, setelah kliennya Effendi Pradana sekaligus ketua umum HMI cabang Bangkalan melaporkan kasus tersebut tanggal 18 september 2019 lalu, laporan tersebut dinaikkan ke penyidikan oleh penyidik polres Bangkalan.

“Kemarin itu masih proses pengaduan, nah setelah penyelidikan 4 orang saksi dari terlapor dan juga saksi ahli dihadirkan. Maka per tanggal 20 Januari ini dibuat laporan polisi dan bisa dilakukan penyidikan,” ucapnya melalui pesan singkat WhatsApp.

Dikatakan, pihaknya akan terus menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan kasus tersebut. Pihaknya juga akan menolak upaya damai jika nantinya terlapor meminta bermediasi untuk damai.

“Dari teman-teman HMI sudah sepakat untuk terus menempuh jalur hukum dan tidak ada upaya damai. Sebab itu sudah mencoreng nama baik HMI,” lanjutnya.

Advertisement

Dikatakan, HMI juga menginginkan Warek lll yang membidangi kemahasiswaan tersebut dapat dihukum dan juga dikeluarkan dari kampus. Sebab, sesuai dengan tupoksinya, tidak seharusnya seorang pendidik dengan jabatan Warek yang membidangi kemahasiswaan melecehkan organisasi mahasiswanya

“Dari klien kami menginginkan terlapor dapat dihukum dan dikeluarkan dari kampus,” pungkasnya.

BACA : Berlanjut, Warek III UTM Dilaporkan ke Polisi

Perlu diketahui, sebelumnya beredar tangkapan pesan singkat di grup WA bernama IKA PMII KOM UTM. Di grup tersebut Agung mengirimkan link berjudul ‘Sejumlah Kader IMM dan Wapresma Usir PMII dan HMI dari Kampus Muhammadiyah Malang’ , tak cukup sampai disitu, kemudian ia menuliskan ‘ itu baru benar (emotikon menunjuk link) bahwa kampus UNMUH ya Muhammadiyah. HMI itu gak punya induk, ibunya Masyumi sudah wafat..Yatim Piatu.. Mumpung masih bulan Muharram kalau ketemu anak HMI, elus kepalanya (emotikon tertawa)’ . Ia juga menuliskan ‘Lhoo UTM itu kampus NU, Singkatnya Universitas Tidak Muhammadiyah’ tulisnya.

Advertisement

Pesan itu dianggap rasis dan melecehkan HMI yang dianggap sebagai organisasi berinduk pada salah satu partai yakni partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Selain itu, cuitan Agung yang mengatakan UTM merupakan singkatan dari Universitas Tidak Muhammadiyah juga dianggap melecehkan kampus. (isn/nhs/yan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas