Pemerintahan
Klinik Beroperasi Pasca Owner Positif Covid-19, Warga dan Dewan Desak Penutupan Klinik
Memontum Bangkalan – Salah satu dokter sekaligus pemilik klinik di Kecamatan Sepulu terinfeksi Covid-19. Meski begitu, aktifitas klinik tetap dibuka. Merespon hal tersebut, dewan meminta pihak terkait menutup pelayanan klinik tersebut. Ketua komisi D DPRD Bangkalan, Nur Hasan menyampaikan, akan memanggil kepala puskesmas setempat. Ia juga mendesak agar pemilik klinik menutup tempat praktek tersebut.
“Jika memang Pemilik klinik terinformasi positif, maka harus ditutup sementara. Di puskesmas tanah merah saja sudah ditutup. Itu sebagai langkah pencegahan agar tidak semakin menyebarkan virus ke warga sekitar,” ungkapnya, Kamis (25/6/2020).
Ia juga meminta gugus tugas penanganan Covid-19 di kecamatan Sepulu melakukan tracing pada pasien klinik tersebut. Sebab, suami dari pasien positif (pemilik klinik,red) merupakan dokter di klinik tersebut.
“Harus dilakukan tracing segera. Supaya ketika ada yang terpapar bisa ditangani lebih cepat,” tambahnya.
Sebelumnya, Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Sepulu (Kompas) mendatangi kantor kepala puskesmas Sepulu. Mereka mendesak agar kepala puskesmas (Kapus) sebagai ketua gugus tugas kecamatan melakukan langkah antisipasi dengan menutup tempat praktek itu sementara.
“Kami meminta agar Klinik ‘W’ ditutup sementara agar steril. Masyarakat disekitar klinik khawatir sebab pemilik klinik yakni sepasang dokter salah satunya terinfeksi Covid-19 dari hasil swab,” ungkap Abdul Rosid ketua Kompas.
Pihaknya juga mendesak dan meminta Kapus Sepulu agar menyetujui penutupan klinik tersebut. Pihaknya juga menuntut penutupan dilakukan dalam jangka waktu dua hari terhitung sejak kemarin (24/6/2020).
“Jika melalui permohonan ini klinik masih belum ditutup maka kami akan menyegel paksa,” tambahnya.
Terpisah, Kapus Sepulu, Sudarso mengatakan sudah menyampaikan hal tersebut pada Dinkes Bangkalan. Ia pun menyetujui dan menandatangani permintaan penutupan klinik tersebut.
“Sudah kami laporkan ke Dinkes, monggo langsung ke pak Kadinkes untuk lebih jelasnya,” singkatnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Bangkalan, Sudiyo hingga saat ini belum bisa dimintai keterangan. (Isn/nhs/yan)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Ibu Satu Anak Diperkosa 7 Berandal, Digilir 4 Jam Tanpa Henti
- Berita5 tahun
Hasil Rapid Tes Positif Belum Tentu Terinfeksi Corona, Bisa Virus Lain
- Hukum & Kriminal4 tahun
Sempat Mau Bunuh Diri, Korban Perkosaan 7 Pemuda Didampingi Psikolog
- Hukum & Kriminal4 tahun
Tragis, Korban Perkosaan Bangkalan Tewas Bunuh Diri
- Berita5 tahun
Lakukan Pelanggaran Berat, Murid SMP Kelas 3 Dikeluarkan H-2 Bulan Pelaksanaan UNBK, Nur Hasan Ketua Komisi D DPRD Bangkalan: Perlu Ada Psikolog Anak
- Pemerintahan5 tahun
Surabaya Terapkan PSBB, Suramadu Arah Surabaya Ditutup
- Pemerintahan5 tahun
Dana Bansos Diduga Direkayasa, Dewan Tantang Dinsos Bangkalan Buka Data Penerima Bantuan
- Pemerintahan5 tahun
Hasil Swab Negatif, Mahmudi Sebut Alat Rapid di Bangkalan ‘Edan’