Pemerintahan
Lestarikan Budaya, Laskar Tjakraningrat Tampilkan Batik Berusia 100 Tahun
Memontum Bangkalan – Seiring perkembangan jaman modern yang ada saat ini, banyak nilai budaya dan seni tradisional yang mulai tergeser. Untuk mempertahankan hal tersebut, pegiat budaya Laskar Tjakraningrat Bangkalan menggelar pegelaran budaya dengan menampilkan berbagai kebudayaan dan seni di markas Laskar Tjakraningrat di jalan KH Moh Kholil, Bangkalan, Rabu (4/3/2020).
Salah satu hal yang menarik dari pagelaran ini yaitu, lembaran batik tulis yang berusia lebih dari 100 tahun. Batik khas Bangkalan ini dikenal dengan nama Batik Patengteng dan memiliki proses khusus dalam pembuatannya.
Selain dikenal dengan motif yang unik, batik tersebut memiliki ciri khas warna yang cerah. Nah, warna cerah inilah yang memiliki proses lama karena harus dimasukkan kedalam kendi pewarnaan dengan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan warna yang khas.
Ketua Laskar Tjakraningrat, Fathur Rahman Said atau dikenal dengan Jimhur Saros mengatakan batik patengteng ini merupakan salah satu aset seni budaya Bangkalan. Batik ini banyak digunakan oleh kalangan raja pada jaman dahulu.
“Harus bangga memiliki dan menggunakan batik patenteng ini, kita sebagai generasi penerus harus melestarikan seni budaya ini agar tidak punah dan tinggal nama,” ucapnya.
Tak hanya menampilkan batik dan kerajinan berusia ratusan tahun, dalam pagelaran ini juga ditampilkan tarian dan nyanyian khas Bangkalan. Menariknya, tarian dan nyanyian itu dibawakan oleh siswa SD dan SMP.
Selain menyuguhkan kesenian, pagelaran ini sekaligus meresmikan sekolah menembak dan juga club panahan milik laskar tjakraningrat. Diharapkan, dengan diresmikannya kedua club ini banyak generasi muda dapat menyalurkan kegiatannya ke arah yang positif.
Sementara itu, Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron bangga dengan adanya pagelaran budaya tersebut. Ia berharap, melalui laskar Tjakraningrat banyak masyarakat yang tergugah untuk bersama-sama melestarikan budaya Bangkalan.
“Pelestarian budaya sangat perlu dan penting. Terimakasih kepada Laskar Tjakraningrat yang hingga hari ini terus melestarikan seni dan budaya Bangkalan. Semoga semakin banyak masyarakat yang turut andil dalam pelestarian budaya ini, karena inilah warisan nenek moyang kita yang harus kita jaga bersama,” pungkasnya. (Isn/nhs/yan)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Ibu Satu Anak Diperkosa 7 Berandal, Digilir 4 Jam Tanpa Henti
- Berita5 tahun
Hasil Rapid Tes Positif Belum Tentu Terinfeksi Corona, Bisa Virus Lain
- Hukum & Kriminal4 tahun
Sempat Mau Bunuh Diri, Korban Perkosaan 7 Pemuda Didampingi Psikolog
- Hukum & Kriminal4 tahun
Tragis, Korban Perkosaan Bangkalan Tewas Bunuh Diri
- Berita5 tahun
Lakukan Pelanggaran Berat, Murid SMP Kelas 3 Dikeluarkan H-2 Bulan Pelaksanaan UNBK, Nur Hasan Ketua Komisi D DPRD Bangkalan: Perlu Ada Psikolog Anak
- Pemerintahan5 tahun
Surabaya Terapkan PSBB, Suramadu Arah Surabaya Ditutup
- Pemerintahan5 tahun
Dana Bansos Diduga Direkayasa, Dewan Tantang Dinsos Bangkalan Buka Data Penerima Bantuan
- Pemerintahan5 tahun
Hasil Swab Negatif, Mahmudi Sebut Alat Rapid di Bangkalan ‘Edan’