Pemerintahan
Sumber Air Warga Kering, PDAM Dituntut Penuhi Kesepakatan Awal
Memontum Bangkalan – Masyarakat Desa Tambegan Kecamatan Arosbaya, Bangkalan menuntut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) melakukan kesepakatan awal tentang pipa air di ‘9 duwek di desa setempat. Warga meminta pihak PDAM memberikan solusi atas mengeringnya sumber air saat musim kemarau yang disebabkan oleh banyaknya pipa saluran milik PDAM yang menggunakan air dari sumber tersebut.
Kepala Desa Tambegan, Raden Sajirin menyampaikan bahwa kekeringan yang terjadi pada musim kemarau merupakan hal baru bagi desa tersebut. Pasalnya, pada tahun-tahun sebelumnya, ketika musim kemarau tiba, sumber tersebut tetap mengeluarkan air meski dalam jumlah yang tidak banyak.
“Dari dulu, yang namanya sumber duwek itu gak pernah habis airnya. Kalau kemarau memang surut. Namun ahir tahun 2019 kemarin itu sungguh sangat parah. Sampai air itu habis,” terangnya.
Dikatakan, tahun 2020 ini pihaknya telah merencanakan untuk membangun sumber tersebut agar lebih mudah digunakan oleh masyarakat sekitar.
“Dari pemerintahan desa sudah menganggarkan tahun 2020 ini akan melakukan pembangunan untuk sumber air itu agar lebih mudah untuk dimanfaatkan masyarakat sekitar. Namun jika debit airnya menurun bahkan kering, itu justru akan lebih menyulitkan masyarakat kami,” ucapnya.
Tak hanya itu, perwakilan pemuda setempat Husin Amin juga meminta pertanggungjawaban pihak PDAM pada kesepakatan awal. Sebelumnya, pihak PDAM sepakat akan menutup saluran air tersebut jika suplai air bagi warga sekitar sumber minim.
“Dulu kepemimpinan direktur sebelumnya menyepakati itu, lalu kenapa ketika saat ini kami kesulitan air di musim kemarau kemarin, saluran PDAM tidak diputus,” terangnya.
Beberapa warga juga nampak memberikan keluhan serupa. Bahkan, warga meminta ketersediaan air di sumber tersebut kembali seperti semula. Mereka memperkirakan, jika sumber air tersebut terus dikuras setiap hari untuk disalurkan ke luar desa, maka ketersediaan air dalam jangka panjang juga akan habis.
Menanggapi hal tersebut, Direktur PDAM Bangkalan Abdul Rasyid mengatakan akan mempelajari perhitungan suplai air secara teknis. Ia juga sepakat akan menurunkan suplai air yang semula 15 liter per detik menjadi 7 hingga 10 liter perdetik.
“Akan kami turunkan debit airnya untuk ke Pejeran supaya ketersediaan air di sumber ini masih cukup untuk kebutuhan sehari-hari di musim kemarau nanti, kami upayakan tidak akan ada lagi kekeringan di sumber ini pada kemarau nanti”ucapnya.
Ia juga berencana akan membangun jaringan air di tiga titik di wilayah Desa Glagga untuk menutupi kebutuhan air masyarakat. Di targetkan bulan Maret nanti pengerjaan sudah bisa dilakukan.
“Sudah di anggarkan dan nanti akan ada proses lelang. Mungkin nanti bulan maret bisa dimulai. Insyaallah jika itu berjalan, tidak akan lagi kami mengambil dari sumber disini,” lanjutnya.
Tak hanya itu, atas usulan masyarakat setempat ia juga akan mengajukan perubahan harga air perkubik pada DPRD Bangkalan. Ia berharap segera ada Perda baru untuk hal tersebut.
Disisi lain, Kasi Pelayanan Kecamatan Arosbaya, Mustain meminta pihak PDAM menuangkan seluruh keputusan dalam audiensi tersebut dalam sebuah berita acara. Hal itu dianggap perlu, agar sewaktu-waktu direksi PDAM mengalami perubahan, kesepakatan yang ada harus tetap dijalankan.
“Saya minta hitam di atas putih mungkin bisa berupa BAP agar memiliki kekuatan hukum jika sewaktu-waktu ada hal yang tidak selaras dengan kesepakatan yang ada sekarang,” imbuhnya.
Pihak PDAM pun menyepakati dan segera membuat printout tersebut agar ditandatangani oleh pihak-pihak terkait. Ia mengatakan, kontribusi dari PDAM untuk masyarakat yakni terbukti dengan adanya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang disumbangkan PDAM pada pemkab dan digunakan sebagai perbaikan infrastruktur dan bangunan.
Diketahui, dari sumber duwek tersebut PDAM bisa mengaliri air sebanyak 591 keluarga. Dikatakan, saat ini pihaknya juga melakukan penggratisan air pada sejumlah masjid dan mushala. (Isn/nhs/yan)
- Hukum & Kriminal4 tahun
Ibu Satu Anak Diperkosa 7 Berandal, Digilir 4 Jam Tanpa Henti
- Berita5 tahun
Hasil Rapid Tes Positif Belum Tentu Terinfeksi Corona, Bisa Virus Lain
- Hukum & Kriminal4 tahun
Sempat Mau Bunuh Diri, Korban Perkosaan 7 Pemuda Didampingi Psikolog
- Hukum & Kriminal4 tahun
Tragis, Korban Perkosaan Bangkalan Tewas Bunuh Diri
- Berita5 tahun
Lakukan Pelanggaran Berat, Murid SMP Kelas 3 Dikeluarkan H-2 Bulan Pelaksanaan UNBK, Nur Hasan Ketua Komisi D DPRD Bangkalan: Perlu Ada Psikolog Anak
- Pemerintahan5 tahun
Surabaya Terapkan PSBB, Suramadu Arah Surabaya Ditutup
- Pemerintahan5 tahun
Dana Bansos Diduga Direkayasa, Dewan Tantang Dinsos Bangkalan Buka Data Penerima Bantuan
- Pemerintahan5 tahun
Hasil Swab Negatif, Mahmudi Sebut Alat Rapid di Bangkalan ‘Edan’